Caleg PAN Jangan Tonjolkan Gelar Tapi Gunakan Bahasa Rakyat

Minggu, 20 Januari 2008 12:32

Kapanlagi.com – Calon anggota legislatif (Caleg) Partai Amanat Nasional (PAN) diminta untuk tidak menonjolkan gelar-gelar kepangkatan atau jenjang pendidikan tapi harus menggunakan bahasa rakyat dalam berinteraksi dengan masyarakat pemilih di wilayahnya.

“Para Caleg PAN jangan sok pintar kepada rakyat, jangan pake gelar-gelaran karena rakyat tidak mengerti,” Kata Ketua Umum DPP PAN Soetrisno Bachir di hadapan ratusan kader PAN saat meresmikan Rumah PAN Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Banten di Serang, Sabtu (19/01).

Menurut dia, caleg dan kader PAN dari tingkat yang paling bawah di kelurahan/desa dan kecamatan, atau Dewan Pimpinan Daerah (DPD), dan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) harus bisa memahami kondisi rakyat di wilayahnya masing-masing dan harus lebih dekat dengan mereka.

Karena kedepan, kata dia, seorang Caleg dari PAN yang tidak dikenal rakyatnya tidak akan dipilih dan tidak bisa jadi anggota legislatif, tapi sebaliknya jika lebih dekat dengan pemilih meskipun ada di urutan nomor paling bawah mungkin saja bisa jadi anggota legislatif karena dipilih langsung berdasarkan suara terbanyak, sebab saat ini rakyat sudah anti terhadap Parpol.

PAN saat ini, untuk pemilu 2009 akan menggunakan sistem pemilihan Caleg dini dan sistem suara terbanyak yang diberlakukan di internal PAN, mekanismennya seperti pemilihan kepala daerah yakni seorang calon anggota legislatif yang akan terpilih menjadi anggota legislatif, PAN harus memperoleh suara terbanyak dan tidak terbatas pada nomor urut Caleg.

Terkait dengan target perolehan suara pada Pemilu 2009, Soetrisno mengatakan, PAN mentargetkan minimal 15 persen perolehan kursi baik di DPRD kabupaten/kota, DPRD Provinsi dan di DPR-RI, dengan demikian PAN bisa mengusung calon presiden dari partainya sendiri tidak berkoalisi dengan partai lain.

Saat ditanya mengenai kesiapan dirinya untuk dicalonkan menjadi presiden pada Pilpres 2009, ia tidak menyatakan siap atau tidak siap, akan tetapi mekanisme untuk itu akan dilakukan seleksi siapa kader yang pantas dicalonkan PAN pada Pilpres 2009 dan akan dipilih kader yang terbaik, namun jika tidak ada kader yang terpilih maka alternatifnya dari luar kader PAN.

“Kalau untuk calon presiden sepertinya saya masih banyak kekurangan dan lain sebagainya, namun demikian kita tunggu saja nanti siapa kader yang terbaik dari PAN yang akan dipilih karena tidak mesti Ketua Umum yang harus dicalonkan,” katanya. (*/lpk)

Tinggalkan komentar